Ada di antara kita yang mungkin belum tau apa itu dosa? jika belum, maka tidak lah salah jika saya jelaskan sedikit apa itu dosa, dari berbagai sudut pandang tentunya. Disebutkan dalam wikipedia, bahwa Dosa adalah suatu istilah yang terutama digunakan dalam konteks agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan atau Wahyu Illahi.
Menurut Islam, Dosa (al-itsm)
adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau larangan agama. Manusia
disebut oleh Allah sebagai makhluk yang selalu ingkar (kaffar) dan
berbuat dosa (atsiim). Buktinya, saat ini, orang yang menikmati
perbuatan dosanya semakin banyak.
Manusia juga banyak berbuat zhalim dan suka melampaui batas. "Janganlah para saksi menyembunyikan persaksian. Dan, siapa pun menyembunyikan persaksian itu, sesungguhnya, ia adalah orang yang berdosa hatinya" (QS al-Baqarah, 2: 283)
Lalu, apakah pengertian dosa menurut
Rasulullah SAW? Beliau mengartikan dosa dengan kalimat: al-itsmu maa haaka
fi shadrika wa karihta an yaththali'a 'alaihin naas, dosa adalah sesuatu
yang mengganjal di dalam hati dan enggan diketahui oleh orang lain. Jelas
sekali, dosa itu perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani. Tindakan yang
bertentangan dengan hati nurani itu biasa disebut maksiat.
Sedangkan
menurut Ummat Kristen, Dosa adalah adalah pelanggaran cinta kasih terhadap
Tuhan atau sesama yang dapat mengakibatkan terputusnya hubungan antara manusia
dengan Allah. Utamanya, dosa disebabkan karena manusia mencintai dirinya
sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta
terhadap Allah.
Dosa
juga di pandang sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, baik
itu melalui pikiran, perkataan, perbuatan manusia.
Sedangkan
Dosa menurut ajaran Budha artinya adalah kebencian. Memang kebencian menjadi
penyebab paling besar dalam suatu kejahatan, namun tidak berarti semua
kejahatan disebabkan oleh kebencian.
Baca juga: LUPA BAHWA DIDUNIA INI HANYA SEMENTARA
Baca juga: LUPA BAHWA DIDUNIA INI HANYA SEMENTARA
Dosa: misalnya adalah seseorang
yang memiliki dendam terhadap kelompok tertentu kemudian berusaha untuk
menghabisi kelompok itu. Kebenciannya terhadap kelompok tersebut membuatnya
melakukan kejahatan. Mungkin ini termasuk contoh yang paling jelas.
Dosa
dalam agama Hindu diartikan sebagai karma buruk karena kebodohan, dimana
kebodohan merupakan akar dari kejahatan. Dosa menimbulkan penderitaan, dan dosa
pula yang mengantarkan atma ke dalam lingkaran kelahiran dan kematian. Dosa
jugalah yang menyebabkan atma mendapat kehidupan di neraka dan mendapat badan
yang tidak sempurna bila bereinkarnasi kembali.
Dosa
memiliki banyak definisi dan sebutan lain, seperti sin (dalam bahasa Inggris), papam, patakam, kalmasam, duritam,
agham, duskram,vrjinam, dan lain-lain (dalam bahasa Sansekerta). Dosa
atau papa (dalam bahasa Jawa Kuno) berarti kebiasaan buruk, kejahatan, kesalahan,
hukuman atau siksaan. Sementara itu dalam Virataparwa dikatakan bahwa dosa itu
adalah kemalangan, kesukaran, keadaan yang tidak menyenangkan dan kesengsaraan.
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa dosa merupakan kejahatan, keburukan, nakal
dan hal-hal yang tidak baik yang bertentangan dengan ajaran Tuhan Yang Maha
Esa, yang disebabkan oleh kebodohan. Dosa juga adalah hasil dari tindakan atau
karma yang dilakukan secara tidak selaras dengan hukuman semesta yang
mengakibatkan timbulnya duka cita dan penderitaan badan sebagai buahnya.
Sedangkan
arti dosa menurut agama Khonghucu, saya tidak mendapatkan penjelasan yang cukup
memadai, sehingga untuk menghindari kesalahan, say tidak memasukkannya dalam
tulisan ini dan untuk agama lain yang tidak bisa saya sebutkan disini, bukan
maksud untuk tidak menghormati, tapi lebih kepada kurangnya pengetahuan saya
pribadi mengenai masing-masing agama yang ada di Indonesia Raya ini.
Tapi
terlepas dari semua itu dan juga dalam garis besar dari berbagai macam agama
yang ada di Indonesia ini, dapat saya simpulkan bahwa Dosa itu adalah sebuah
kesalahan manusia ataupun individu, terhadap hukum atau norma yang telah
ditetapkan oleh masing-masing agama.
Karena
dosa itu adalah sebuah kesalahan, maka setiap kesalahan pasti ada
konsekuensinya tersendiri dan pada umumnya terdapat suatu hukuman di dalam
setiap kesalahan (Dosa). Jadi setiap manusia yang telah melakukan kesalahan
atau dosa, maka harus siap pula dengan konsekuensi yang ada dibelakangnya.
Terlepas
dari kodrat manusia yang memang sering melakukan salah, tapi manusia itu dapat
belajar dan memperbaiki diri, dari kesalahan atau dosa yang telah dilakukannya.
Karena manusia yang baik, adalah manusia yang dapat menjadi lebih baik setiap
hari maupun setiap saat. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk selalu berbuat
dosa, apalagi dosa yang sama. Terlebih lagi jika kita melakukan kesalahan yang
sama tiap harinya dengan penuh kesadaran.
Seperti
dalam sebuah pepatah, “manusia tidak
boleh jatuh pada lubang yang sama dua kali”.
Kembali
pada pokok atau inti bahasan, yaitu dosa yang terus berulang, entah itu di
sengaja ataupun tidak disengaja, entah itu dilakukan dengan sadar ataupun tanpa
sadar, dosa ya tetaplah sebuah dosa. Senang atau tidak senang, mau ataupun
tidak mau, dosa yang kia lakukan sekarang, akan kembali pada diri kita sendiri.
Jika tidak dalam waktu dekat, ya pasti akan kembali pada diri kita suatu saat
nanti.
Ataupun
jika dosa yang kita lakukan saat ini, tidak kembali pada diri kita, maka
kemungkinan besar akan tiba pada anak cucu kita kelak. Jadi janganlah selalu
melakukan dosa ataupun kesalahan, apalagi dosa yang terus menerus ber ulang-ulang.
Karena dosa yang telah menjadi suatu kebiasaan, kadang kala dosa itu tanpa
sadar, telah kita anggap sebagai sesuatu yang lumrah dan tentu saja kita anggap
sebagai sesuatu yang sudah bukan perbuatan dosa lagi.
Ketika
manusia melakukan kesalahan (dosa), dia menyadari dan mengakuinya, maka manusia
ini lebih baik daripada manusia yang melakukan sebuah kesalahan, tapi dirinya
tidak merasa bahwa telah melakukan kesalahan itu.
Setiap
racun pasti ada penawarnya, maka dosa pun juga demikian, dosa juga mempunyai
penawar, penawar dari sebuah kesalahan adalah dengan meminta maaf. Baik itu
kesalahan (Dosa) pada Tuhan, pada manusia, hewan, tumbuhan, bahkan alam semesta
ini. Tetapi bukan hanya meminta maaf saja, tapi juga berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi.
Karena
dijaman sekarang ini, banyak manusia yang melakukan dosa, kemudian meminta
maaf, berjanji tak akan mengulanginya lagi dan pada hari esoknya lagi dia
melakukan dosa itu lagi, kemudian meminta maaf lagi, mengulangi dosa lagi, dan
begitu seterusnya. Tapi untngnya Tuhan tak seperti manusia yang hanya bisa
memaafkan untuk beberapa kali saja, tapi Tuhan selalu memaafkan manusia yang
bahkan Tuhan tau bahwa manusia ini tobatnya tidak akan bertahan lama.
Jika
dalam agama yang saya anut, minta maaf (tobat) semacam ini dinamakan dengan
tobat sambal, yaitu tobat yang hanya menggebu diawal saja, tapi pada akhirnya
hilang tak berbekas. Meskipun Tuhan Maha memafkan kesalahan manusia,
bahkan seberapa besar pun kesalahan
manusia itu.
Semoga
saja kita yang masih sering melakukan dosa yang berulang ini, cepat
menyadarinya dan tak melakukan tobat sambal lagi. Karena yang ditakutkan adalah
nafas kita terhenti disaat dosa ini kembali berulang. Semoga saja tidak… amin.
Baca Juga:
Dosa Yang Berulang
KATA-KATA MUTIARA ISLAMI
Kebutuhan Hamba
Baca Juga:
Dosa Yang Berulang
KATA-KATA MUTIARA ISLAMI
Kebutuhan Hamba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar