Keluarga

Minggu, 19 Maret 2017

Dosa Yang Berulang


Ada di antara kita yang mungkin belum tau apa itu dosa? jika belum, maka tidak lah salah jika saya jelaskan sedikit apa itu dosa, dari berbagai sudut pandang tentunya. Disebutkan dalam wikipedia, bahwa Dosa adalah suatu istilah yang terutama digunakan dalam konteks agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan atau Wahyu Illahi.

Menurut Islam, Dosa (al-itsm) adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau larangan agama. Manusia disebut oleh Allah sebagai makhluk yang selalu ingkar (kaffar) dan berbuat dosa (atsiim). Buktinya, saat ini, orang yang menikmati perbuatan dosanya semakin banyak.

Manusia juga banyak berbuat zhalim dan suka melampaui batas. "Janganlah para saksi menyembunyikan persaksian. Dan, siapa pun menyembunyikan persaksian itu, sesungguhnya, ia adalah orang yang berdosa hatinya" (QS al-Baqarah, 2: 283)

Lalu, apakah pengertian dosa menurut Rasulullah SAW? Beliau mengartikan dosa dengan kalimat: al-itsmu maa haaka fi shadrika wa karihta an yaththali'a 'alaihin naas, dosa adalah sesuatu yang mengganjal di dalam hati dan enggan diketahui oleh orang lain. Jelas sekali, dosa itu perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani. Tindakan yang bertentangan dengan hati nurani itu biasa disebut maksiat.

Sedangkan menurut Ummat Kristen, Dosa adalah adalah pelanggaran cinta kasih terhadap Tuhan atau sesama yang dapat mengakibatkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah. Utamanya, dosa disebabkan karena manusia mencintai dirinya sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta terhadap Allah.

Dosa juga di pandang sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, baik itu melalui pikiran, perkataan, perbuatan manusia.

Sedangkan Dosa menurut ajaran Budha artinya adalah kebencian. Memang kebencian menjadi penyebab paling besar dalam suatu kejahatan, namun tidak berarti semua kejahatan disebabkan oleh kebencian.

Baca juga:  LUPA BAHWA DIDUNIA INI HANYA SEMENTARA

Dosa: misalnya adalah seseorang yang memiliki dendam terhadap kelompok tertentu kemudian berusaha untuk menghabisi kelompok itu. Kebenciannya terhadap kelompok tersebut membuatnya melakukan kejahatan. Mungkin ini termasuk contoh yang paling jelas.

Dosa dalam agama Hindu diartikan sebagai karma buruk karena kebodohan, dimana kebodohan merupakan akar dari kejahatan. Dosa menimbulkan penderitaan, dan dosa pula yang mengantarkan atma ke dalam lingkaran kelahiran dan kematian. Dosa jugalah yang menyebabkan atma mendapat kehidupan di neraka dan mendapat badan yang tidak sempurna bila bereinkarnasi kembali.

Dosa memiliki banyak definisi dan sebutan lain, seperti sin (dalam bahasa Inggris), papam, patakam, kalmasam, duritam, agham, duskram,vrjinam, dan lain-lain (dalam bahasa Sansekerta). Dosa atau papa (dalam bahasa Jawa Kuno) berarti kebiasaan buruk, kejahatan, kesalahan, hukuman atau siksaan. Sementara itu dalam Virataparwa dikatakan bahwa dosa itu adalah kemalangan, kesukaran, keadaan yang tidak menyenangkan dan kesengsaraan. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa dosa merupakan kejahatan, keburukan, nakal dan hal-hal yang tidak baik yang bertentangan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa, yang disebabkan oleh kebodohan. Dosa juga adalah hasil dari tindakan atau karma yang dilakukan secara tidak selaras dengan hukuman semesta yang mengakibatkan timbulnya duka cita dan penderitaan badan sebagai buahnya.

Sedangkan arti dosa menurut agama Khonghucu, saya tidak mendapatkan penjelasan yang cukup memadai, sehingga untuk menghindari kesalahan, say tidak memasukkannya dalam tulisan ini dan untuk agama lain yang tidak bisa saya sebutkan disini, bukan maksud untuk tidak menghormati, tapi lebih kepada kurangnya pengetahuan saya pribadi mengenai masing-masing agama yang ada di Indonesia Raya ini.

Tapi terlepas dari semua itu dan juga dalam garis besar dari berbagai macam agama yang ada di Indonesia ini, dapat saya simpulkan bahwa Dosa itu adalah sebuah kesalahan manusia ataupun individu, terhadap hukum atau norma yang telah ditetapkan oleh masing-masing agama.

Karena dosa itu adalah sebuah kesalahan, maka setiap kesalahan pasti ada konsekuensinya tersendiri dan pada umumnya terdapat suatu hukuman di dalam setiap kesalahan (Dosa). Jadi setiap manusia yang telah melakukan kesalahan atau dosa, maka harus siap pula dengan konsekuensi yang ada dibelakangnya.

Terlepas dari kodrat manusia yang memang sering melakukan salah, tapi manusia itu dapat belajar dan memperbaiki diri, dari kesalahan atau dosa yang telah dilakukannya. Karena manusia yang baik, adalah manusia yang dapat menjadi lebih baik setiap hari maupun setiap saat. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk selalu berbuat dosa, apalagi dosa yang sama. Terlebih lagi jika kita melakukan kesalahan yang sama tiap harinya dengan penuh kesadaran.
Seperti dalam sebuah pepatah, “manusia tidak boleh jatuh pada lubang yang sama dua kali”.

Kembali pada pokok atau inti bahasan, yaitu dosa yang terus berulang, entah itu di sengaja ataupun tidak disengaja, entah itu dilakukan dengan sadar ataupun tanpa sadar, dosa ya tetaplah sebuah dosa. Senang atau tidak senang, mau ataupun tidak mau, dosa yang kia lakukan sekarang, akan kembali pada diri kita sendiri. Jika tidak dalam waktu dekat, ya pasti akan kembali pada diri kita suatu saat nanti.

Ataupun jika dosa yang kita lakukan saat ini, tidak kembali pada diri kita, maka kemungkinan besar akan tiba pada anak cucu kita kelak. Jadi janganlah selalu melakukan dosa ataupun kesalahan, apalagi dosa yang terus menerus ber ulang-ulang. Karena dosa yang telah menjadi suatu kebiasaan, kadang kala dosa itu tanpa sadar, telah kita anggap sebagai sesuatu yang lumrah dan tentu saja kita anggap sebagai sesuatu yang sudah bukan perbuatan dosa lagi.

Ketika manusia melakukan kesalahan (dosa), dia menyadari dan mengakuinya, maka manusia ini lebih baik daripada manusia yang melakukan sebuah kesalahan, tapi dirinya tidak merasa bahwa telah melakukan kesalahan itu.

Setiap racun pasti ada penawarnya, maka dosa pun juga demikian, dosa juga mempunyai penawar, penawar dari sebuah kesalahan adalah dengan meminta maaf. Baik itu kesalahan (Dosa) pada Tuhan, pada manusia, hewan, tumbuhan, bahkan alam semesta ini. Tetapi bukan hanya meminta maaf saja, tapi juga berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Karena dijaman sekarang ini, banyak manusia yang melakukan dosa, kemudian meminta maaf, berjanji tak akan mengulanginya lagi dan pada hari esoknya lagi dia melakukan dosa itu lagi, kemudian meminta maaf lagi, mengulangi dosa lagi, dan begitu seterusnya. Tapi untngnya Tuhan tak seperti manusia yang hanya bisa memaafkan untuk beberapa kali saja, tapi Tuhan selalu memaafkan manusia yang bahkan Tuhan tau bahwa manusia ini tobatnya tidak akan bertahan lama.

Jika dalam agama yang saya anut, minta maaf (tobat) semacam ini dinamakan dengan tobat sambal, yaitu tobat yang hanya menggebu diawal saja, tapi pada akhirnya hilang tak berbekas. Meskipun Tuhan Maha memafkan kesalahan manusia, bahkan  seberapa besar pun kesalahan manusia itu.

Semoga saja kita yang masih sering melakukan dosa yang berulang ini, cepat menyadarinya dan tak melakukan tobat sambal lagi. Karena yang ditakutkan adalah nafas kita terhenti disaat dosa ini kembali berulang. Semoga saja tidak… amin.

Baca Juga:
Dosa Yang Berulang 
KATA-KATA MUTIARA ISLAMI 
Kebutuhan Hamba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar