Wahai sahabat artikeku, pasti kalian sudah sering mendengar kata “Lebih baik dicintai daripada mencintai”, bahkan mungkin diantara kalian banyak yang setuju dengan kalimat diatas dan juga mungkin cuma sedikit yang tidak setuju. Tapi apapun pendapat kalian, pasti akan saya hargai. Karena setiap pendapat itu baik, dan juga menghargai pendapat orang lain itu penting.
Menurut Wikipedia, cinta
adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam
konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah
aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek
tersebut.
Contoh
nya adalah pria/laki-laki yang mencintai wanita/perempuan. Contoh Bapak Ivan
sebagai laki-laki, mencintai Mama Ivan sebagai perempuan. Tetapi Cinta bukan hanya
cinta antar sesama manusia saja, tapi juga bisa cinta terhadap binatang,
tumbuhan maupun benda lainnya. Cinta juga berarti menyukai atau suka terhadap
suatu objek baik itu objek nyata, mau pun tidak nyata. Cinta bukan hanya
dimiliki oleh manusia saja, tetapi cinta juga dimiliki oleh binatang, baik
antar sesama binatang, maupun cinta binatang terhadap manusia.
Cinta adalah
suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa
dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan
penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.
Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang
lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:
- Perasaan terhadap keluaraga
- Perasaan terhadap teman-teman
- Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
- Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
- Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
- Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
- Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Tetapi dengan
seiringnya waktu, sebagian dari kita sudah banyak yang meyakini jika cinta itu
hanya untuk kekasih saja, padahal seperti yang telah dijelaskan diatas, cinta
itu Universal artinya bisa kita gunakan untuk hal apa saja. Tidak hanya sebatas
untuk kekasih saja.
Terus
bagaimanakah arti cinta itu menurut agama? Karena agama yang saya yakini adalah
agama Islam, maka ijinkanlah saya mengurai arti cinta menurut agama islam.
Simpang siur tentang cinta dalam agama islam , bisa diartikan sebenarnya tidak
boleh dikarenakan belum muhrim , karena dalam agama islam belum boleh mencintai
dan memiliki lawan jenis sebelum menikah , apabila sudah menikah , baru boleh
mencintai dan meiliki.
Sebenarnya
cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta , kita cinta
terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus
kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di
dunia , jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt , kita
harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi
segala larangannnya.
Bagi
seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada
Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang
dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari
kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan
diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah
dituturkan dari mulut ke mulut, tetapi cinta adalah anugerah Allah yang indah
dan suci, jika manusia dapat menilai kesuciannya. Islam sangat menjaga kesucian
cinta, sehingga tidak ada istilah pacaran. Tak perlu pacaran, karena jodoh
sudah diatur. Yang terpenting adalah kita menata diri kita menjadi orang yang
baik, dan insya Allah jodoh kita pun baik. Allah akan memberikan pasangan jiwa
yang sesuai dengan perangai kita, jika ingin dapat yang baik, maka jadilah
orang baik dan juga berlaku kebalikannya.
Setelah kita mengenal arti cinta,
baik dari segi manusiawi maupun dari segi agama islam, kita sudah dapat
membedakan dimana letak kesaaan dan letak perbedaannya. Persamaannya adalah
cinta sama-sama suka atau menyukai Sesutu, baik yang terlihat maupun tak
terlihat. Perbedaannya adalah cinta yang hakiki menurut silam dalah cinta
kepada Tuhan, yaitu Allah. Tapi setelah itu bisa cinta kepada nabi dan utusan,
cinta kepada malaikat, cinta kepada agama, cinta kepada orangtua, dan
seterusnya.
Tetapi yang menjadi persolan ialah
jangan sampai cinta kita kepada mahluk (sesuatu selain Allah) melebihi cinta
kita kepada Allah. Cinta kita kepada Allah harus diatas segalanya, bahkan cinta
kita kepada anak maupun istri/suami kita.
Islam telah menjelaskan dan mengatur
tentang cinta dengan sedemikian indahnya, tapi kita lah sebagai manusia yang
telah mengubah dan mengaplikasikan cinta menurut keinginan kita sendiri. Cinta
yang dapat membawa keindahan, kebahagiaan dan juga pahala. Kita ubah menjadi
cinta yang penuh dengan kesedihan,penderitaan dan juga dosa.
Kembali ke awal, apakah lebih baik
dicintai daripada mencintai? Sebenarnya tidak ada yang salah dengan dicintai
maupun mencintai. Semuanya sama-sama baik, asalkan diniatkan dan dijalani
dengan cara yang baik pula. Tapi alangkah baiknya jika cinta yang kita berikan
berbalas dengan cinta pula.
Mencintai berarti kita harus siap
dengan semua resiko yang ada di dalamnya, baik itu penolokan maupun perubahan
sikap. Dengan kata lain kita harus siap berkorban untuk orang yang kita cintai,
dan juga bersabar samapi cinta yang kita berikan berbalas cinta pula.
Dicintai berarti kita harus siap
menerima, menolak ataupun memberi kesempatan pada orang yang memberikan cinta
pada kita. Tapi terkadang dengan dicintai, kita merasa angkuh, merasa punya
kendali. Bahkan kita merasa tak berdosa jika kita menolaknya tanpa memberikan
kesempatan terlebih dahulu.
Jika ingin dihormati orang lain,
maka hormatiah orang lain terlebih dahulu. Begitupun dengan cinta. Jika ingin
dicintai, maka belajarlah mencintai. Seperti kata Mario teguh: Cinta tak pernah
salah, yang salah adalah mencintai dengan cara yang salah ataupun mencintai
orang yang salah.
Jadi boleh-boleh saja kita
menempatkan diri diposisi mana saja, baik yang mencintai ataupun yang dicintai,
aslakan semuanya atas dasar dan untuk tujuan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar