Senin, 05 Desember 2016

KOTA BONDOWOSO (Kota Pensiunan Katanya)



Kota Bondowoso....!!

Itu kota? Letaknya dimana? kok aku baru denger ya? Emang disana ada apanya?

Mungkin masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain tentang kota ini. Tak dapat dipungkiri memang, jika banyak yang kurang tau tentang kota kecil nan mungil ini. Kota yang dikenal sebagai Kota Tape, tapi ada juga yang mengatakan sebagai kota pensiunan.

Bondowoso adalah sebuah kabupaten di provinsi jawa timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bondowoso. Ibu kota kabupaten Bondowoso berada di persimpangan jalur dari Besuki dan Situbondo menuju Jember. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang tidak memiliki wilayah laut (terkurung daratan) dan terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kabupaten Bondowoso adalah salah satu kabupaten dalam Provinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Dikenal dengan sebutan daerah tapal kuda. Ibukotanya adalah Bondowoso. Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah 1.560,10 km2 yang secara geografis berada pada koordinat antara 113°48′10″ - 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ - 7°56′41″ LS.

Kabupaten Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C – 25,10 0C, karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa.

Letak Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis. Meskipun berada di tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan antar provinsi. Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yang menyebabkan Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Jawa Timur. Jadi agak pantas jika banyak yang masih belum tau akan kota mungil ini.

Kembali pada julukan kota pensiunan, Entah siapa yang mencetuskannya pertama kali, saya juga kurang tau. Dan kapan julukan itu mulai akrab ditelinga masyarakat, khususnya warga Bondowoso itu sendiri. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan julukan itu, tapi walau bagaimanapun pasti akan timbul pertanyaan, kenapa bisa disebut kota pensiunan? Apa karena dikota mungil itu terdapat banyak para pensiunan?

Jawaban anda hampir tepat (Bisa saja tepat). Sebetulnya saya pun juga penasaran dengan jawabannya, maka dari itu saya mencoba bertanya pada beberapa orang untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Jawabannya ternyata benar, dikota bondowoso ada cukup banyak pensiunan yang hidup dan menetap dikota ini untuk menghabiskan sisa hidupnya. Bahkan banyak diantara mereka yang memboyong keluarganya untuk tinggal dikota mungil ini.

Terus kenapa harus dikota ini? Jawabannya adalah tentu saja alasan pertama adalah ekonomi. Kota ini termasuk salah satu kota tertinggal di jawa timur, jadi tidaklah heran jika biaya hidup dikota mungil ini jauh lebih murah dari kota lainnya di jawa timur, termasuk kota-kota tetangga seperti Jember misalnya. Ya walaupun itu berbanding lurus dengan pendapatan (Sebut saja UMP) dikota ini yang bisa dibilang paling rendah diantara kota-kota tetangganya (kecuali situbondo).

Alasan lainnya mungkin adalah sejuk, Ya kota mungil ini memang kota yang paling sejuk diantara kota tetangganya. Hal itu karena kota ini tidak memiliki pantai, karena letaknya yang berada tepat ditengah. Jadi membuat suhu udara dikota ini tarasa lebih sejuk dari kota tetangganya, yang kesemuanya memilik pantai. Kota mungil ini juga belum memiliki MOL seperti kota lain pada umumnya dan dikota ini juga tidak terdapat pabrik-pabrik dengan sekala besar. Jadi udaranya masih asli, belum terkena polusi. Ditambah juga dengan tidak adanya kemacetan dijalan dan angka kejahatan yang tergolong sangat kecil.

Orang-orang Bondowoso dan Indonesia pada umumnya, yang sangat mudah sekali menolong, bertegur sapa, tersenyum, dan itu semua tidak kita temui kalau ke luar negeri. Pernah gak sih kebayang, kita jatuh tabrakan, terus tidak ada yang menolong, seperti kasus bayi yang tertabrak motor, tapi orang-orang dengan kuat hati lalu lalang tanpa peduli hingga akhirnya meninggal, kejadian seperti itu tadak akan dijumpai di Indonesia, khusunya kota Bondowoso.

Jika kalian memasuki daerah Bondowoso dari arah Besuki, yaitu di daerah wringin arak-arak. Kalian akan langsung disuguhi rerumputan yang hijau, sapi yang lagi cari makan, sawah yang subur, hutan jati, udara dengan polusi yang masih sangat kecil, suara hewan-hewan musim panas, burung beraneka jenis terbang dan berkicau, monyet-monyet liar yang turun mencari makan di pinggiran tebing, gemiricik air sumber di tikungan arak-arak yang sangat jernih dan segar. Kupu-kupu dan warna warni bunga tumbuh liar. Itu semua menemani perjalanan kita sampai tiba dipusat kota Bondowoso.

Bandingkan kalau kita hidup di kota-kota besar, macet, panas, bau, asap kendaraan yang bikin sesak, pemukiman kumuh, tumpukan sampah, belum lagi banjir, suara sirine bertalu-talu, klakson kendaraan yang saling bersahutan, peluh dan keringat yang membanjir, karena udara yang panas, belum lagi air sungai yang kotor, penuh dengan sampah.

Selain itu, Bondowoso punya banyak tempat wisata alam yang buagus. Gak kalah kok dengan kota-kota lain. Kawah Ijen biarpun jadi rebutan antara dua bupati, eh maksudnya dua kabupaten, ya sudah biar mereka yang rebutan. Kawah Ijen adalah tempat wisata yang tersohor di dunia, apalagi sejak dikenalnya blue fire (Api biru). Blue fire itu katanya sih ada 2 awalnya, tapi sekarang ada 3, yang pertama itu ada di Iceland atau Island, yang ke dua itu di Lereng Kawah Ijen, dan yang ke tiga di Rinai si api biru. Bukankah itu berarti benar-benar eksklusif dong Bondowoso, dipilih Tuhan sebagai kota percikan surga, indah, sejuk, hijau, dan damai dan beruntungnya kita yang lahir, tumbuh, besar dan mati disini, karena kita adalah bagian dari penghuni percikan surga itu tadi.

Selain Kawah ijen masih banyak lagi tempat-tempat wisata baru yang sedang bermunculan dikota mungil nan indah ini, diantaranya adalah Kawah Wurung, Kawah Ilalang, Bukit teletubis, Rumah bekas belanda, tanjak kembar, sampai pada Bosamaba, dan masih banyak lagi yang tak dapak saya sebutkan satu persatu di sini. Mungkin akan saya tulis dilain kesempatan tentang tempat-tempat pariwisata dikota Bondowoso ini.
Maka tidak mengherankan jika kota kecil nan mungil ini menjadi pilihan para pensiunan untuk menghabiskan masa tua mereka dengan tentram dan aman. Sambil menikamati keindahan alam yang diberikan oleh Tuhan kepada kota mungil nan sejuk ini.

Tetaplah damai dan aman wahai kota kebangganku, kota kecintaanku, kota kelahiranku, kota tempat hidupku. Aku yakin suatu saat nanti kota kecil, sejuk nan indah ini akan dikenal diseluruh bangsa ini, bahkan seluruh dunia, tanpa menghilangkan nilai positif yang sudah ada tentunya. 
Walau entah kapan? Tapi keyakinan tetap ada....!!!

NB: Penulis adalah salah seorang yang lahir, tumbuh besar dan mungkin akan menjalani sisa hidupnya dikota kecil nan mungil, kota tape, kota pensiunan, yakni kebangganku kotaku Bondowoso.

1 komentar: