Itu
kota? Letaknya dimana? kok aku baru denger ya? Emang disana ada apanya?
Mungkin
masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain tentang kota ini. Tak dapat
dipungkiri memang, jika banyak yang kurang tau tentang kota kecil nan mungil
ini. Kota yang dikenal sebagai Kota Tape, tapi ada juga yang
mengatakan sebagai kota pensiunan.
Bondowoso
adalah sebuah kabupaten di provinsi jawa timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Bondowoso. Ibu kota kabupaten Bondowoso berada di persimpangan jalur dari
Besuki dan Situbondo menuju Jember. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu
kabupaten yang tidak memiliki wilayah laut (terkurung daratan) dan
terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kabupaten Bondowoso adalah salah
satu kabupaten dalam Provinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah timur Pulau
Jawa. Dikenal dengan sebutan daerah tapal kuda. Ibukotanya adalah Bondowoso.
Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah 1.560,10 km2 yang secara geografis
berada pada koordinat antara 113°48′10″ - 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ - 7°56′41″
LS.
Kabupaten
Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C – 25,10 0C,
karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung,
Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan
puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat.
Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung
Bendusa.
Letak
Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis. Meskipun berada di
tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan
antar provinsi. Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yang menyebabkan
Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Jawa Timur.
Jadi agak pantas jika banyak yang masih belum tau akan kota mungil ini.
Kembali
pada julukan kota pensiunan, Entah siapa yang mencetuskannya pertama kali, saya
juga kurang tau. Dan kapan julukan itu mulai akrab ditelinga masyarakat,
khususnya warga Bondowoso itu sendiri. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan
julukan itu, tapi walau bagaimanapun pasti akan timbul pertanyaan, kenapa bisa
disebut kota pensiunan? Apa karena dikota mungil itu terdapat banyak para
pensiunan?
Jawaban
anda hampir tepat (Bisa saja tepat). Sebetulnya saya pun juga penasaran dengan
jawabannya, maka dari itu saya mencoba bertanya pada beberapa orang untuk
mendapatkan jawaban yang tepat. Jawabannya ternyata benar, dikota bondowoso ada
cukup banyak pensiunan yang hidup dan menetap dikota ini untuk menghabiskan
sisa hidupnya. Bahkan banyak diantara mereka yang memboyong keluarganya untuk
tinggal dikota mungil ini.
Terus
kenapa harus dikota ini? Jawabannya adalah tentu saja alasan pertama adalah
ekonomi. Kota ini termasuk salah satu kota tertinggal di jawa timur, jadi
tidaklah heran jika biaya hidup dikota mungil ini jauh lebih murah dari kota
lainnya di jawa timur, termasuk kota-kota tetangga seperti Jember misalnya. Ya
walaupun itu berbanding lurus dengan pendapatan (Sebut saja UMP) dikota ini
yang bisa dibilang paling rendah diantara kota-kota tetangganya (kecuali
situbondo).
Alasan
lainnya mungkin adalah sejuk, Ya kota mungil ini memang kota yang paling sejuk
diantara kota tetangganya. Hal itu karena kota ini tidak memiliki pantai,
karena letaknya yang berada tepat ditengah. Jadi membuat suhu udara dikota ini
tarasa lebih sejuk dari kota tetangganya, yang kesemuanya memilik pantai. Kota
mungil ini juga belum memiliki MOL seperti kota lain pada umumnya dan dikota
ini juga tidak terdapat pabrik-pabrik dengan sekala besar. Jadi udaranya masih
asli, belum terkena polusi. Ditambah juga dengan tidak adanya kemacetan dijalan
dan angka kejahatan yang tergolong sangat kecil.
Orang-orang
Bondowoso dan Indonesia pada umumnya, yang sangat mudah sekali menolong,
bertegur sapa, tersenyum, dan itu semua tidak kita temui kalau ke luar negeri.
Pernah gak sih kebayang, kita jatuh tabrakan, terus tidak ada yang menolong,
seperti kasus bayi yang tertabrak motor, tapi orang-orang dengan kuat hati lalu
lalang tanpa peduli hingga akhirnya meninggal, kejadian seperti itu tadak akan
dijumpai di Indonesia, khusunya kota Bondowoso.
Jika
kalian memasuki daerah Bondowoso dari arah Besuki, yaitu di daerah wringin
arak-arak. Kalian akan langsung disuguhi rerumputan yang hijau, sapi yang lagi
cari makan, sawah yang subur, hutan jati, udara dengan polusi yang masih sangat
kecil, suara hewan-hewan musim panas, burung beraneka jenis terbang dan berkicau,
monyet-monyet liar yang turun mencari makan di pinggiran tebing, gemiricik air
sumber di tikungan arak-arak yang sangat jernih dan segar. Kupu-kupu dan warna
warni bunga tumbuh liar. Itu semua menemani perjalanan kita sampai tiba dipusat
kota Bondowoso.
Bandingkan
kalau kita hidup di kota-kota besar, macet, panas, bau, asap kendaraan yang
bikin sesak, pemukiman kumuh, tumpukan sampah, belum lagi banjir, suara sirine
bertalu-talu, klakson kendaraan yang saling bersahutan, peluh dan keringat yang
membanjir, karena udara yang panas, belum lagi air sungai yang kotor, penuh
dengan sampah.
Selain
itu, Bondowoso punya banyak tempat wisata alam yang buagus. Gak kalah kok
dengan kota-kota lain. Kawah Ijen biarpun jadi rebutan antara dua bupati, eh
maksudnya dua kabupaten, ya sudah biar mereka yang rebutan. Kawah Ijen adalah
tempat wisata yang tersohor di dunia, apalagi sejak dikenalnya blue fire (Api
biru). Blue fire itu katanya sih ada 2 awalnya, tapi sekarang ada 3, yang
pertama itu ada di Iceland atau Island, yang ke dua itu di Lereng Kawah Ijen,
dan yang ke tiga di Rinai si api biru. Bukankah itu berarti benar-benar
eksklusif dong Bondowoso, dipilih Tuhan sebagai kota percikan surga, indah,
sejuk, hijau, dan damai dan beruntungnya kita yang lahir, tumbuh, besar dan
mati disini, karena kita adalah bagian dari penghuni percikan surga itu tadi.
Selain
Kawah ijen masih banyak lagi tempat-tempat wisata baru yang sedang bermunculan
dikota mungil nan indah ini, diantaranya adalah Kawah Wurung, Kawah Ilalang, Bukit
teletubis, Rumah bekas belanda, tanjak kembar, sampai pada Bosamaba, dan masih
banyak lagi yang tak dapak saya sebutkan satu persatu di sini. Mungkin akan
saya tulis dilain kesempatan tentang tempat-tempat pariwisata dikota Bondowoso
ini.
Maka
tidak mengherankan jika kota kecil nan mungil ini menjadi pilihan para
pensiunan untuk menghabiskan masa tua mereka dengan tentram dan aman. Sambil
menikamati keindahan alam yang diberikan oleh Tuhan kepada kota mungil nan
sejuk ini.
Tetaplah
damai dan aman wahai kota kebangganku, kota kecintaanku, kota kelahiranku, kota
tempat hidupku. Aku yakin suatu saat nanti kota kecil, sejuk nan indah ini akan
dikenal diseluruh bangsa ini, bahkan seluruh dunia, tanpa menghilangkan nilai
positif yang sudah ada tentunya.
Walau
entah kapan? Tapi keyakinan tetap ada....!!!
NB:
Penulis adalah salah seorang yang lahir, tumbuh besar dan mungkin akan
menjalani sisa hidupnya dikota kecil nan mungil, kota tape, kota pensiunan,
yakni kebangganku kotaku Bondowoso.
Jelek
BalasHapus