Ketika berbicara jodoh, pasti kita mengharap jodoh yang terbaik menurut kita. Tapi kita lupa, bahwa terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut Tuhan. Terlepas dari itu semua, kadang kita merasa apa orang yang bersama kita sekarang adalah jodoh terbaik kiriman Tuhan ataukah orang yang bersama kita saat ini masih belum yang terbaik.
Jika yang kita harapkan adalah yang terbaik
menurut kita sendiri, pasti kita mengharap jodoh yang baik, setia, mapan,
tampan ataupun cantik. Tapi kadang kita lupa bahwa nun jauh disana jodoh kita
juga berharap hal yang sama, tapi malah dia mendapatkan kita yang hanya seperti
ini.
Mereka pasti juga berfikir hal yang sama, mereka
pasti menanyakan hal yang sama. Apakah dia jodoh yang terbaik itu? Apa mungkin
masih ada yang terbaik lagi?. Ah... manusia memang tidak akan merasa puas
dengan apa yang telah diperoleh. Manusia pasti masih merasa kurang, padahal dia
sudah dapat cukup, bahkan lebih.
kadang ada sekilas dalam fikiran kita, Siapakah
jodoh kita, kapan waktunya tiba, di mana akan dipertemukan, apakah ia
benar-benar orang shaleh? Semua itu rahasia Allah Swt.
Jodoh adalah Taqdir Allah Swt
Allah Swt menetapkan tiga bentuk taqdir dalam
masalah jodoh. Pertama, cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat mendapatkan
jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia. Ketiga, menunda
mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak. Apapun pilihan jodoh yang ditentukan
Allah adalah hal terbaik untuk kita.
Allah Swt berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216). Kita harus terikat aturan Allah. Kita juga dibekali akal untuk memahami aturan-Nya. Ketika kita memutuskan untuk taat atau melanggar aturanNya adalah pilihan kita sendiri. Bagaimana cara kita untuk mendapatkan jodoh adalah pilihan kita. Dengan jalan yang diridhoiNya atau tidak. Tetapi hasil akhirnya Allah yang menentukan.
Yang kita butuhkan sebenarnya bukan yang terbaik,
tapi yang dapat menerima, mengerti dan memahami diri kita seutuhnya. Jodoh yang
tidak akan meninggalkan kita, ketika tau akan kekurangan kita. Jodoh yang akan
bangga dengan diri kita yang sekarang, bukan yang akan datang. Jodoh yang tidak
akan menghakimi kita.
Jodoh yang akan selalu menemani kita disaat duka,
bukan cuma diwaktu suka saja. Jodoh yang selalu ada disaat kita membutuhkannya,
bukan hanya disaat mereka butuh. Jodoh yang akan selalu setia, meskipun ada
yang jauh lebih baik dari kita. Jodoh yang bisa jadi istri, teman, sahabat buat
kita. Jodoh yang dapat mencintai orang tua kita, bukan cuma kita saja. Jodoh
yang dapat menajdi ibu dari anak-anak kita kelak, dan masih banyak lagi.
Kriteria Pasangan Ideal
Nabi bersabda: ”Apabila datang kepada kalian
lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia (dengan
puteri kalian). Sebab jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakan
yang besar”. Lelaki yang bertaqwa akan mencintai dan memuliakan istrinya. Jika
ia marah tidak akan menzhalimi istrinya. Kaum jahiliyah menikah dengan melihat
kedudukan, kaum Yahudi menikah dengan melihat harta, kaum Nasrani menikah
dengan melihat rupa, sedangkan umat Islam menikahkan dengan melihat Agama.
Nabi bersabda:”Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang sholehah”. Beliau juga bersabda: ”Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu.”
Sulit mencari jodoh bisa jadi karena kriteria terlalu muluk. Janganlah kita menginginkan kesempurnaan orang lain, padahal diri kita tidak sempurna.Selektif dalam memilih jodoh adalah hal yang baik tetapi terlalu memilih juga akan membuat masalah baru.
Memperluas Pergaulan Sesuai Syar’I,
Seringlah bersilaturrahim ke tempat saudara atau
mengikuti pengajian. Ustadz, teman, orang tua, saudara, keluarga, dll bisa
diminta bantuan.
Haram berpacaran (Ta’aruf yang Tidak
Islami)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al
Israa’: 32). Kita dilarang berkhalwat, memandang lawan jenis dengan syahwat,
wanita bepergian sehari semalam tanpa muhrim, dll. Orang pacaran selalu
menutupi kekurangannya dan menampilkan yang baik-baik saja. Cari informasi dari
orang dekatnya (saudara, teman, tetangganya). Perlu juga penilaian dari orang
tua dan keluarga kita. Biasanya kita tidak dapat melihat kekurangan orang yang
kita cintai.
Introspeksi diri
Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang shaleh,
maka kita harus menjadi orang yang shaleh juga. Allah Swt berfirman:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula}” (QS. An Nuur: 26).
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu, tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. ” (HR. Muslim, Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah). Jadi, lelaki atau wanita yang baik menurut pandangan Allah itu adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan amalnya.
Secara lahiriah kita perlu menjaga kebersihan, kerapihan dan menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak Islami), tapi tampil menarik.
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu, tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. ” (HR. Muslim, Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah). Jadi, lelaki atau wanita yang baik menurut pandangan Allah itu adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan amalnya.
Secara lahiriah kita perlu menjaga kebersihan, kerapihan dan menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak Islami), tapi tampil menarik.
Jangan Mencintai Manusia Secara
Berlebihan
“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena
Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah,
maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang Sholeh.
Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang Sholeh.
Jika Gagal Berusaha Lagi(ingat sedulur
man jada wajada"siapa yg bersungguh2 akan mendapatkannya)
Jika kita gagal, jangan putus asa dan minder. Kita harus sabar dan tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi. Yakinlah ada yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.
Jika kita gagal, jangan putus asa dan minder. Kita harus sabar dan tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi. Yakinlah ada yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.
Masa Penantian Jodoh
Jodoh tidak akan lari dan akan datang pada
waktunya. Bersabarlah dan sibukkan diri dengan amal sholeh. Hadapilah dengan
sikap tenang, santai, tidak mudah emosi/sensitif, tidak larut dalam kesedihan,
tidak berputus asa dan tetap bersemangat. Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh
menakjubkan kondisi seorang mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal
ini tidak akan terjadi, kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapat
kesenangan ia bersyukur, maka itu tetap baik baginya dan apabila ditimpa
penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik baginya.” (HR Muslim)
Gunakan energi kita untuk lebih mendekatkan diri
dan mencintai Allah Swt., orang tua, dan umat. Yakinlah dengan keadilan-Nya
bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing. Yakinlah bahwa semua
kondisi adalah baik, berguna, dan berpahala bagi kita.
Siap Menerima Taqdir Allah
Hidup adalah ujian. Bisa saja, takdir jodoh kita
bukan orang shaleh. Allah Swt berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya di antara pasanganmu dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,
maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… Sesungguhnya hartamu dan anakmu,
hanyalah ujian bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S.
At-Taghaabuun: 14-15)
Hal tersebut tetap bisa menjadi kebaikan apabila
dijadikan sebagai lahan amal shaleh dan batu ujian untuk meningkatkan keimanan,
tawakal, dan kesabaran.
Tapi terlepas dari itu semua, kita sebenarnya
membutuhkan jodoh yang dapat menemani kita di dunia maupun di akhirat kelak,
tentu saja di surga. Yang kita butuhkan hanya ikhlas menerima jodoh kita kelak,
dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Merasa banggalah dengan orang yang berada disisi
kita saat ini, walaupun kita belum tau apakah dia jodoh kita atau bukan.
AKU AKAN BELAJAR BANGGA MEMPUNYAI KAMU....!!!!
Artikel terkait: Bapak
Rumah Tangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar