Nih saya bisikin upahnya per jam berapa, iya per jam.. Kayak Leonel Messi kan.
Ini saya kasih tau di daerah saya ya, jadi setiap daerah itu beda-beda ya per jamnya berapa untuk upah pahlawan yang memang pantas disebut Pahlawan tanpa jasa ini.
Lah emangnya guru PNS bukan pahlawan tanpa jasa ya.. Mereka juga pahlawan kok., tapi menurut saya, yang sangat pantas mendapat julukan pahlawan tanpa jasa sebenarnya ya guru honorer swasta di sekolah swasta yang belum SERTIIFIKASI ya.
Jika sudah sertifikasi sepertinya juga sudah kurang tepat soalnya upah mereka udah lumayan.
Emangnya berapa upah guru sertifikasi ini?
Upahnya sudah bisa 1-1,5 juta per bulan, seandainya jam mereka memenuhi 24 jam per minggu. Apalagi jika mereka sudah INPASSING Maka akan mendapat tunjangan sekitar 1 jutaan per bulan, jadi total pemasukan mereka sudah 2-2,5 juta per bulan, itupun masih belum dihitung pendapatan mereka dari sekolah mereka mengajar yang tergantung kebijakan sekolah masing-masing. Lumayan bukan..
Terus berapa upah atau gaji guru yang bukan PNS, bukan Sertifikasi dan juga belum Inpassing?
Upah mereka dihitung per jam, kisaran 5000-10000 perak per jamnya. Jadi kalian tinggal kalikan sendiri berapa pendapat sang pahlawan ini per hari jika dia mengajar 6-8 jam.
Emangnya masih ada sekolah yang ngasih 5000 per jam?
Jawabannya masih sangat banyak bosku, malahan ada yang gajinya dibayar per 6 bulan sekali karena menunggu dana BOS cair dahulu.
Bagaimana? sungguh miris bukan upah pahlawan bangsa ini.
Saya gagal paham, bagaimana bisa upah mereka jauh dari UMK kabupaten. Setengahnya mungkin tak sampai.
Jangan bandingkan upah mereka dengan anggota DPR, apalagi upah pak Mentri tercinta, bisa saja upah guru swasta ini masih lebih kecil dari tunjangan uang bensin atau tunjangan listrik rumah pak DPR atau pak Mentri tercinta ini.
Ah, sungguh.. Apa mereka lupa siapa yang dulu mengajari mereka sampai menjadi seperti sekarang ini.
Terus apa yang dilakukan para guru honorer ini untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka?
Mereka kerja sampingan tentunya, ada yang jadi petani, pedagang, sopir, dll.
Karena menunggu diangkat menjadi PNS terlalu mustahil sepertinya, jadi ya mencari rezeki lain lebih masuk akal.
Apalagi pemerintah memang belum melirik para guru honorer swasta ini untuk diberikan upah yang layak agar mereka bisa fokus mengajari anak bangsa yang kurang mampu tapi masih ingin belajar.
Jadi jangan pernah meminta mereka fokus di sekolah, jika urusan perut mereka saja, mereka harus mengaisnya ditempat lain yang sebenarnya tak layak mereka lakukan karena status mereka yang pahlawan.
Tapi ya Pahlawan tanpa Jasa yang terpinggirkan.
Entah kapan pemerintah akan memperhatikan para pahlawan ini? Padahal jerih payah mereka sangat terlihat dibanding para wakil, yang tak merasa mewakili.
Doa dan harap hanya bisa di ucap semoga para pahlawan sejati ini senantiasa sehat agar bisa mengajari anak bangsa sambil mencari kecukupan ditempat lain.
Benar! kecukupan bukan kelebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar