Keluarga

Senin, 09 Januari 2017

KATA-KATA MUTIARA ISLAMI 3 (Habis)





Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Orang ‘alim (berilmu) bukanlah orang mengetahui kebaikan dari keburukan. Akan tetapi, orang ‘alim adalah orang yang mengetahui kebenaran kemudian ia mengikutinya dan mengetahui keburukan kemudian ia menjauhinya.” (az-Zuhd, karya Imam Ahmad)



Salamah bin Dinar rahimahullah berkata, “Setiap perbuatan yang Anda tidak mau apabila kematian menjemput Anda saat Anda sedang melakukannya, maka tinggalkanlah! Apabila Anda berhasil melakukannya, maka tidak masalah kapan saja Anda akan meninggal dunia.” (Shifatus Shafwah, Karya Ibnul Jauzi)

Qatadah as-Sadusi rahimahullah berkata, “Wahai anak Adam, setan akan mendatangimu dari segala arah, hanya saja ia tidak mendatangimu dari atasmu, karena setan tidak mampu menghalangi antara Anda dan rahmat Allah.” (Ighatsatul Lahfan, karya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah)

Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata, “Hindarilah olehmu berdua-duaan (menyepi) dengan seorang wanita yang bukan mahram, walaupun jiwamu membisikkan kepadamu bahwasannya Anda melakukannya dalam rangka mengajarinya al-Qur’an.” (Sirah ‘Umar bin Abdul Aziz karya Ibnul Jauzi)

Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah seorang hamba merahasiakan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut wajah dan kata-kata yang terucap dari lisannya.” (al-Adab asy-Syar’iyyah, karya Ibnu Muflih)

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Siapa saja yang datang kepadamu membawa kebenaran, maka terimalah kebenaran itu darinya meskipun dia adalah orang yang jauh darimu dan engkau membencinya. Sebaliknya, siapa saja yang datang kepadamu membawa kebatilan, maka tolaklah kebatilan itu darinya meskipun dia adalah orang yang dekat kepadamu dan engkau mencintainya.”

Abu ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Sesungguhnya hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah orang-orang yang mencintai Allah dan berusaha membimbing orang lain untuk mencintai Allah.”
(Shahih Kitab az-Zuhd, Waki’)

Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah Allah menciptakan sesuatu melainkan pada mulanya kecil kemudian membesar, kecuali musibah; Karena sesungguhnya Allah menciptakannya besar pada awalnya kemudian mengecil.” (Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)
Abu Hatim al-Basti rahimahullah pernah berkata, “Tidaklah aku melihat seseorang menyombongkan diri terhadap orang yang berada di bawahnya, melainkan Allah akan mengujinya dengan perasaan rendah diri dan hina dari orang yang berada di atasnya.” (Raudhatul ‘Uqala, karya Ibnu Hibban)

al-Mutsanna bin Haritstah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Mati karena kehausan lebih aku sukai daripada aku mengingkari janji yang pernah aku ucapkan.” (Bahjahtul Majalis)

Jundub al-Bajali radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Perumpamaan orang yang memberikan nasehat dan peringatan kepada orang lain akan tetapi ia melupakan dirinya sendiri adalah bagaikan sebuah lilin yang memberikan penerangan kepada sekelilingnya sedangkan dirinya sendiri terbakar api.” (Kitab az-Zuhd, karya Imam Ahmad)

Ja’far bin Muhammad rahimahullah pernah berkata, “Kemarahan merupakan kunci dari segala keburukan.”

Qatadah rahimahullah pernah berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an telah menunjukkan kepada kalian penyakit yang kalian derita dan obat penawarnya. Adapun penyakit kalian adalah perbuatan dosa dan maksiat, sedangkan obat penawarnya adalah taubat dan istigfar.”

Baca Juga: Dosa Yang Berulang

Al-Hasan al-Bashri pernah berkata, “Janganlah Anda tertipu dengan banyaknya amal ibadah yang telah Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah menerima amalan Anda atau tidak.

Jangan pula Anda merasa aman dari bahaya dosa-dosa yang Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah mengampuni dosa-dosa Anda tersebut atau tidak.”

Jalankeselamatan diantaranya adalah dengan menjaga lisan dan hati dari  melakukan apa saja yang terlarang, seperti ghibah (menggunjing),  mencaci-maki, melaknat, berprasangka buruk, iri, dengki dan lainnya. Hendaklah kita sibukkan diri kita dengan mencari keburukan diri kita sendiri kemudian berusaha memperbaikinya.Terutamamari kita jaga lisan dan hati terhadap sesama muslim terutama terhadap 
 

Para sahabat Nabi dan para isteri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.Semoga Ridha Allah selalu terlimpahkan kepada para sahabat Nabi dan para isteri Nabi, Radhiallahu 'Anhum.

 

Usiaku berkurang,ajalku semakin dekat,dosaku menggunung n ketaatanku sedikit. Duhai diriku, dgn apa kau akan mnghadap Rabbmu? Perjalananmu panjang n bekalmu sgt minim.. Duhai Tuhan Yang Maha Pengasih lg Maha Pengayang.. Duhai Yang Maha Pangampun,Maha Pemaaf dan Maha Menerima Taubat.. Ya Allah, ampunanMu lbh luas dr dosa2 hamba,n rahmat kasih sayangMu lbh hamba harapkan dr amal perbuatan hamba..

 

Ada sebagian yang selalu menggembar-gemborkan persatuan, tapi dia sendiri dan kelompoknya merestui caci-maki dan laknat yang ditujukan kepada para Sahabat dan Isteri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, Wa Radhiallahu 'Anhum Ajma'in. Anehhh??????!!!!!

 

Tiga Tingkatan Manusia Dalam Ilmu.. Para Ulama mengatakan bahwa ilmu itu ada tiga jengkal. 
Barangsiapa yg ilmunya baru sejengkal, ia akan sombong, merasa paling benar dan paling pandai. Ketika memasuki jengkal kedua, ia akan tawadhu' (rendah hati). Setelah mencapai jengkal ketiga, ia akan menyadari bahwa ia tidak memiliki ilmu apapun karena ia tahu bahwa ilmu ibarat lautan yang tidak bertepi.

 

Surga Dunia Hanya Bisa Diraih Oleh Orang-Orang Yang Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an Sehingga Merasakan Manisnya Iman Dan Khusyu' Dalam Shalat Serta Banyak Berdzikir Kepada Allah..


Imam Ath-Thabari adalah hindari kekayaan yang membuat diri menjadi sombong. Dan hindari kemiskinan yang membuat diri menjadi suka meminta.

Kosongkan hatimu dari yang lain kecuali rasa takut dan tangismu kepada Allah swt. Jika keduanya sudah bersarang di hatimu, maka takut dan tangis itu akan membentengimu dari melakukan maksiat dan menjauhkanmu dari api neraka.” Fudhail bin Iyadh


“Jika kamu merasa begitu berat untuk menunaikan qiyamul lail dan berpuasa di siang hari, maka ketahuilah, sesungguhnya dirimu telah terbelenggu oleh dosa dan maksiat yang kamu perbuat.” Fudhail bin Iyadh

Tidak perlu dikhawatirkan seseorang jika telah berkumpul tiga hal dalam dirinya. Ia bukan ahli bid’ah, tidak mengumpat dan mencela ulama salaf, dan terakhir, tidak bersekutu dengan penguasa. Fudhail bin Iyadh

”Manusia paling berdusta adalah mereka yang mengulangi perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. Manusia paling bodoh adalah mereka yang menunjukkan amal kebaikannya. Manusia yang paling dekat dengan Allah adalah mereka yang paling takut kepada-Nya. Manusia tidak akan sempurna sehingga agamanya mampu mengalahkan nafsunya. Dan, manusia tidak akan binasa sehingga nafsunya mengalahkan agamanya.” Fudhail bin Iyadh

Umar bin Khaththab, bahwa ia berkata : “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Karena yang demikian itu akan lebih ringan bagi kalian besok bila sekarang kalian berhitung diri. Dan berhiaslah untuk sebuah pertunjukkan besar hari itu, karena semua akan dipertontonkan tidak ada satu pun yang tersembunyi”

 al-Hasan, yang berkata : “Tiada seorang mukmin (sejati),melainkan selalu menghisab dirinya. Adapun orang yang durhaka tidak akan mundur dari kejahatan dan tidak pula menghisab dirinya”.

Dalam riwayat yang shahih, suatu malam Ali ra mengelus-ngelus janggutnya, sambil menangis, “Wahai dunia, wahai yang hina, kujatuhkan talak tiga kepadamu tanpa rujuk lagi”, gumam Ali ra.

Imam Bukhari dalam shahihnya, bahwa Ali ra pernah berkata: “Dunia pergi menjauh, dan akhirat mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia”.

Kembali Ke:
Kata-Kata Mutiara Islami 1
Kata-Kata Mutiara Islami 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar