Sebagai seorang manusia, makhluk yang diciptakan Allah dengan akal dan pikiran,
tentu sudah menjadi sebuah hal yang wajar jika saat kita dihadapkan pada
pilihan di kehidupan ini, ada rasa ragu atau sedikit bingung. Hal tersebut
wajar, karena sebagai manusia, hamba yang tak ada apa-apanya di hadapan Allah
Yang Maha Kuasa, kita tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah
pilihan yang akan kita ambil ini benar atau salah. Karena masa depan, memang
hanyalah Allah yang tahu.
Namun,
bukan berarti saat kita ragu dan bingung kita harus menyerah dan diam begitu
saja. Atau juga jangan sampai kita asal memilih langkah tanpa ada pertimbangan
matang. Karena semua penyesalan letaknya adalah di belakang, jika di awal itu
namanya pendaftaran. Untuk itu, saat kita sedang dalam keadaan bingung atau
ragu dalam mengambil sebuah keputusan, terutama pilihan besar dalam kehidupan
kita di masa depan, lakukanlah beberapa hal berikut ini:
Baca juga artikel terkait: Memilih
Pasangan Dalam Islam
1. Shalat Istikharah
Yang pertama jelas adalah menanyakan kepada Allah SWT, Pencipta kita. Dialah
yang harus menjadi tempat tujuan pertama dalam setiap apa yang akan kita
lakukan. Niatkan dengan tulus bahwa pilihan yang akan kita ambil adalah demi
kebaikan di atas jalanNya. Dan menanyakan kepada Allah, adalah dengan cara
berdo’a kepadaNya. Memohon petunjuk dan kemantapan hati lewat shalat
istikharah.
Shalat istikharah ini berjumlah dua
rakaat, di luar shalat wajib dan waktunya tak terbatas siang atau malam. Namun
biasanya lebih banyak orang melakukannya di malam hari, terutama di waktu
sepertiga malam sebelum atau sesudah shalat tahajud, karena waktu tersebut
adalah waktu yang mustajab untuk berdo’a. Yaitu waktu di mana Allah akan
memberikan banyak kesempatan untuk mengabulkan permintaan kita.
Shalat istikharah biasanya dilakukan
untuk meminta petunjuk dan kemantapan hati dari Allah, atas pilihan yang akan
kita ambil dalam kehidupan kita. Biasanya shalat istikharah dilakukan seseorang
saat akan melangsungkan pernikahan demi memantapkan pilihannya, atau saat
memilih pekerjaan yang akan diambil. Allah akan memberikan petunjukNya kepada
kita dengan kemantapan hati kita pada satu pilihan terbaik, dan akan memudahkan
jalannya.
2. Meminta Doa dan Pertimbangan Orang Tua
Bagaimanapun
juga, Ayah dan Ibu adalah dua orang yang harus kita nomor satukan sebelum
siapapun. Terutama dalam meminta restu. Karena restu dan ridho orangtua adalah
ridho Allah. Tentunya, jika memang ridho orangtua tersebut adalah demi kebaikan
sang anak di jalan Allah.
Maka ketika
kita merasa bingung dan ragu akan memilih pilihan yang mana dalam kehidupan
kita untuk masa depan yang terbaik, setelah bertanya pada Allah lewat shalat
istikharah, jangan lupa kita temui orangtua untuk meminta restu dan
pertimbangan dari mereka. Kalau perlu minta kedua orangtua kita untuk juga ikut
shalat istikharah dan bertanya kepada Allah. Maka ketika Allah telah ridho dan
kedua orangtua juga ridho, maka jalan menuju pilihan yang diambil akan semakin
mudah. In shaa Allah.
3. Meminta Nasehat dari Ulama' atau Orang yang Paham
Selain
orangtua, kita memang perlu mendatangi orang ketiga. Maksudnya adalah orang
yang paham, atau bisa juga seorang ulama yang memiliki ilmu agama serta akhlaq
yang baik. Dengan meminta pertimbangan atau nasehat dari mereka, maka kita bisa
mempertimbangkan langkah, dengan mengambil pengalaman yang baik sebagai contoh
dan membuang pengalaman yang buruk.
Kita bisa juga mendatangi teman atau sahabat atau
senior yang sudah pernah mengalami permasalahan pilihan seperti yang sedang
kita alami, atau ustadz/ah yang kita percaya mampu kita ambil ilmunya.
Sekaligus selain meminta pertimbangan dan nasehat, kita juga meminta do’a dari
mereka.
4. Menanyakan Pada Hati
Yang
terakhir adalah setelah semua ikhtiar atau usaha mencari kemantapan dilakukan,
kita tinggal bertanya pada hati kita. Jika memang shalat istikharah kita
dilakukan dengan niat yang tulus, orangtua ridho, dan do’a-do’a dari sahabat
atau ulama yang kita temui juga sampai pada Allah, maka hati kita akan
merasakan kemantapan.
Dan tentunya
setelah kemantapan kita dapat, maka tak usah berlama-lama lagi dalam kita
melangkah. Segera ambil kesempatan yang ada di depan kita, dan bersegeralah
dalam meraih kebaikan. Karena Allah menyukai hambaNya yang bersegera
menyongsong kebaikan daripada menunda-nundanya.
5. Membuat Kontrak Diri
Baik, sekarang saatnya menentukan pilihan. Satu
tips dari saya yang mungkin berguna adalah kita bisa memulai dengan membuat
kontrak diri. Apa itu kontrak diri? Kita buat perjanjian dengan diri kita
sendiri bahwa apapun pilihan yang kita pilih tidak akan pernah membuat kita
menyesal di kemudian hari. Menyesal hanyalah akan mengurangi produktivitas
hidup. Saya mendapat nasihat ini dari seorang kakak senior yang sekarang sudah
sukses. “Hidup itu adalah pilihan, dan pastikan ketika kita sudah memilih tidak
terucap satu kata menyesal pun dari mulut dan hati kita.”
6. Ketika Sudah Memilih, Perjuangkan Sampai Selesai
Saya belajar banyak sewaktu kuliah di UI, terutama dari berbagai organisasi
yang saya ikuti. Saya pernah satu kali ‘salah masuk’ ke sebuah organisasi yang
sama sekali di luar bayangan saya dan tidak saya sukai cara kerjanya. Padahal,
saya sudah memilih untuk bergabung di sana. Akhirnya kerja pun menjadi tidak
optimal dan saya mengundurkan diri.
“Mengundurkan diri dari sebuah pilihan adalah sebuah contoh yang buruk.”
Hal ini saya dapatkan ketika bergaul dengan orang-orang dan pengusaha yang
luar biasa, bahwa hidup mereka juga seringkali diliputi dengan pilihan yang
berat, tetapi mereka memiliki prinsip, “apa yang sudah kita pilih, maka
perjuangkanlah sampai selesai.”
Berikut beberapa doa meminta kemanatapan hati:
Doa ini terdapat dalam surah al Imran ayat 8 dan
9, myang mana pada ayat ini Allah mengajarkan kepada kita untuk berdoa agar
tidak tersesat.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami dan
kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau kerana sesungguhnya engkaulah
maha pemberi kurnia. (al-Imran ayat 8 )
رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا
رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Ya tuhan kami, sesungguhnya engkau mengumpulkan
manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada kerugian padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (al-Imran ayat 9)
اَللَّهُمَّ
مُـصَـــرِّفَ الْـقُلُـــــــــــوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبَنَــا عَلَى طَاعَتِكَ
Allahumma
musharrifal qulub, sharrif qulubana ala tha’atika.
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk
taat kepada-Mu.” (H.R. Muslim)
يَـــامُـقَلِّبَ
الْـقُلُـــــــــــوْبِ، ثَـبِّتْ قَـلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
Ya
muqallibal qulubi tsabbit qalbi ala dinika.
“Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada
agama-Mu.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim)
Semoga dengan semua yang telah dijelaskan diatas,
kita yang lagi Mengharap
Jodoh Yang Terbaik nebdapatkan apa yang kita inginkan. Amin ya Rabbal
Alamin.