Selasa, 18 Oktober 2016

MEMANTAPKAN PILIHAN

Sebagai seorang manusia, makhluk yang diciptakan Allah dengan akal dan pikiran, tentu sudah menjadi sebuah hal yang wajar jika saat kita dihadapkan pada pilihan di kehidupan ini, ada rasa ragu atau sedikit bingung. Hal tersebut wajar, karena sebagai manusia, hamba yang tak ada apa-apanya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, kita tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah pilihan yang akan kita ambil ini benar atau salah. Karena masa depan, memang hanyalah Allah yang tahu.

Namun, bukan berarti saat kita ragu dan bingung kita harus menyerah dan diam begitu saja. Atau juga jangan sampai kita asal memilih langkah tanpa ada pertimbangan matang. Karena semua penyesalan letaknya adalah di belakang, jika di awal itu namanya pendaftaran. Untuk itu, saat kita sedang dalam keadaan bingung atau ragu dalam mengambil sebuah keputusan, terutama pilihan besar dalam kehidupan kita di masa depan, lakukanlah beberapa hal berikut ini:

Baca juga artikel terkait: Memilih Pasangan Dalam Islam

1. Shalat Istikharah

Yang pertama jelas adalah menanyakan kepada Allah SWT, Pencipta kita. Dialah yang harus menjadi tempat tujuan pertama dalam setiap apa yang akan kita lakukan. Niatkan dengan tulus bahwa pilihan yang akan kita ambil adalah demi kebaikan di atas jalanNya. Dan menanyakan kepada Allah, adalah dengan cara berdo’a kepadaNya. Memohon petunjuk dan kemantapan hati lewat shalat istikharah.

Shalat istikharah ini berjumlah dua rakaat, di luar shalat wajib dan waktunya tak terbatas siang atau malam. Namun biasanya lebih banyak orang melakukannya di malam hari, terutama di waktu sepertiga malam sebelum atau sesudah shalat tahajud, karena waktu tersebut adalah waktu yang mustajab untuk berdo’a. Yaitu waktu di mana Allah akan memberikan banyak kesempatan untuk mengabulkan permintaan kita.

Shalat istikharah biasanya dilakukan untuk meminta petunjuk dan kemantapan hati dari Allah, atas pilihan yang akan kita ambil dalam kehidupan kita. Biasanya shalat istikharah dilakukan seseorang saat akan melangsungkan pernikahan demi memantapkan pilihannya, atau saat memilih pekerjaan yang akan diambil. Allah akan memberikan petunjukNya kepada kita dengan kemantapan hati kita pada satu pilihan terbaik, dan akan memudahkan jalannya.

2. Meminta Doa dan Pertimbangan Orang Tua

Bagaimanapun juga, Ayah dan Ibu adalah dua orang yang harus kita nomor satukan sebelum siapapun. Terutama dalam meminta restu. Karena restu dan ridho orangtua adalah ridho Allah. Tentunya, jika memang ridho orangtua tersebut adalah demi kebaikan sang anak di jalan Allah.           

Maka ketika kita merasa bingung dan ragu akan memilih pilihan yang mana dalam kehidupan kita untuk masa depan yang terbaik, setelah bertanya pada Allah lewat shalat istikharah, jangan lupa kita temui orangtua untuk meminta restu dan pertimbangan dari mereka. Kalau perlu minta kedua orangtua kita untuk juga ikut shalat istikharah dan bertanya kepada Allah. Maka ketika Allah telah ridho dan kedua orangtua juga ridho, maka jalan menuju pilihan yang diambil akan semakin mudah. In shaa Allah. 

3. Meminta Nasehat dari Ulama' atau Orang yang Paham 

Selain orangtua, kita memang perlu mendatangi orang ketiga. Maksudnya adalah orang yang paham, atau bisa juga seorang ulama yang memiliki ilmu agama serta akhlaq yang baik. Dengan meminta pertimbangan atau nasehat dari mereka, maka kita bisa mempertimbangkan langkah, dengan mengambil pengalaman yang baik sebagai contoh dan membuang pengalaman yang buruk.

Kita bisa juga mendatangi teman atau sahabat atau senior yang sudah pernah mengalami permasalahan pilihan seperti yang sedang kita alami, atau ustadz/ah yang kita percaya mampu kita ambil ilmunya. Sekaligus selain meminta pertimbangan dan nasehat, kita juga meminta do’a dari mereka.

4. Menanyakan Pada Hati 
Yang terakhir adalah setelah semua ikhtiar atau usaha mencari kemantapan dilakukan, kita tinggal bertanya pada hati kita. Jika memang shalat istikharah kita dilakukan dengan niat yang tulus, orangtua ridho, dan do’a-do’a dari sahabat atau ulama yang kita temui juga sampai pada Allah, maka hati kita akan merasakan kemantapan.

Dan tentunya setelah kemantapan kita dapat, maka tak usah berlama-lama lagi dalam kita melangkah. Segera ambil kesempatan yang ada di depan kita, dan bersegeralah dalam meraih kebaikan. Karena Allah menyukai hambaNya yang bersegera menyongsong kebaikan daripada menunda-nundanya.

5. Membuat Kontrak Diri

Baik, sekarang saatnya menentukan pilihan. Satu tips dari saya yang mungkin berguna adalah kita bisa memulai dengan membuat kontrak diri. Apa itu kontrak diri? Kita buat perjanjian dengan diri kita sendiri bahwa apapun pilihan yang kita pilih tidak akan pernah membuat kita menyesal di kemudian hari. Menyesal hanyalah akan mengurangi produktivitas hidup. Saya mendapat nasihat ini dari seorang kakak senior yang sekarang sudah sukses. “Hidup itu adalah pilihan, dan pastikan ketika kita sudah memilih tidak terucap satu kata menyesal pun dari mulut dan hati kita.”

6. Ketika Sudah Memilih, Perjuangkan Sampai Selesai

Saya belajar banyak sewaktu kuliah di UI, terutama dari berbagai organisasi yang saya ikuti. Saya pernah satu kali ‘salah masuk’ ke sebuah organisasi yang sama sekali di luar bayangan saya dan tidak saya sukai cara kerjanya. Padahal, saya sudah memilih untuk bergabung di sana. Akhirnya kerja pun menjadi tidak optimal dan saya mengundurkan diri.

“Mengundurkan diri dari sebuah pilihan adalah sebuah contoh yang buruk.”

Hal ini saya dapatkan ketika bergaul dengan orang-orang dan pengusaha yang luar biasa, bahwa hidup mereka juga seringkali diliputi dengan pilihan yang berat, tetapi mereka memiliki prinsip, “apa yang sudah kita pilih, maka perjuangkanlah sampai selesai.”

Berikut beberapa doa meminta kemanatapan hati:

Doa ini terdapat dalam surah al Imran ayat 8 dan 9, myang mana pada ayat ini Allah mengajarkan kepada kita untuk berdoa agar tidak tersesat.

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau kerana sesungguhnya engkaulah maha pemberi kurnia. (al-Imran ayat 8 )

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Ya tuhan kami, sesungguhnya engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada kerugian padanya. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (al-Imran ayat 9)


اَللَّهُمَّ مُـصَـــرِّفَ الْـقُلُـــــــــــوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبَنَــا عَلَى طَاعَتِكَ
Allahumma musharrifal qulub, sharrif qulubana ala tha’atika.
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.” (H.R. Muslim)

يَـــامُـقَلِّبَ الْـقُلُـــــــــــوْبِ، ثَـبِّتْ قَـلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
Ya muqallibal qulubi tsabbit qalbi ala dinika.
“Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim)

Semoga dengan semua yang telah dijelaskan diatas, kita yang lagi Mengharap Jodoh Yang Terbaik nebdapatkan apa yang kita inginkan. Amin ya Rabbal Alamin.